Kamis, 19 Juli 2018

The Examples About Tenses


1. Simple Present Tense


It is a form of the verb most commonly used in the English language, which is used to reveal the factual events and habitual, general or not general, instructs, or plan of schedule.


ex

Rizki Studies everyday.

2. Past Tense


Simple past tense is, to declare an act / event that happened in the past / make enormous time has passed and in the know.


ex :
Rizki Went to school yesterday

3. 
Continuous present 


Continuous present  a form stating the time of an event or on going event and finished in the present.


ex : Dennis is repairing a car at the present


4. Past Continuous Tense


Past Continuous Tense is a tense form that has the utility to identify / explain an event / activity that was going on in the past. In other cases in the sentence Past Continuous Tense sometimes there is also a certain incident occurrence. Past Continuous Tense is also often referred to as Past Progressive Tense.


ex : My brother was reading book when i come.


5. Present Perfect Tense


This tense is used to declare that a betake work completed at the time the sentence is made or past events that have to do with now.


ex : I have cleaned my car for several minutes.


6. present perfect


 present perfect continuous tense is used to describe a situation or an event that occurred in the past that is still ongoing today or it could be used to describe an event or situation that has been over in the past but still shows a relationship with the present / present. Formula : S + has / have + been + Ving 


ex : Before we join the competition we have been practicing for a mount.


7. Past perfect


Past perfect continuous tense is formed with auxiliary verb had and been and present participle. In general, the past perfect continuous tense only occurs in the action of dynamic verb, not stative verb because it is generally only dynamic verb which has a continuous form.


ex : She had gone to Amsterdam when I called her



8. Past Perfect Continuous Tense


Past Perfect Continuous Tense is formed with auxiliary verb had and been and present participle. Here is the formula of Perfect Perfect Continuous Tense that can be used as your guide in making a sentence.


ex : He had been living in Jakarta about nine week.



9. Simple future tense


 Simple future tense is a verb form used to state that an action takes place in the future, spontaneously or planned.


ex : Hannie will not forgive you if you lied to him.




Senin, 30 Oktober 2017

Audit Teknologi Sistem Informasi Tugas 2

Tahapan-tahapan Audit Teknologi Informasi
1. Tahapan Perencanaan
sebagai suatu pendahuluan mutlak perlu dilakukan agar auditor mengenal benar obyek yang akan diperiksa sehingga menghasilkan suatu program audit yang didesain sedemikian rupa agar pelaksanaannya akan berjaan efektif dan efesien.
2. Mengidentifikasi Resiko dan Kendali
Untuk Memastikan Bahwa qualified resource sudah dimiliki, dalam hal ini aspek SDM yang berpengalaman dan juga referensi praktik-praktik terbaik.
3. Mengevaluasi Kendali dan Mengumpulkan Bukti-bukti
Melalui berbagai teknik termasuk survei, observasi, dan review dokumentasi.
4. Mendokumentasikan
Mengumpulkan temuan-temuan dan mengidentifikasi dengan audit.
5. Menyusun Laporan
Mencakup tujuan pemeriksaan, sifat, dan kedalam pemeriksaan yang dilakukan.
Jenis-jenis Audit Teknologi Informasi
1. Audit Around The Computer
Hanya memeriksa dari sisi user saja. Pada masukan dan keluarannya tidak memeriksa lebih lanjut terhadap sistemnya atau programnya. Dokuman sumber tersedia dalam bentuk kertas (bahasa non-mesin), artinya bentu tersebut masih bisa dilihat secara kasat mata. Dokumen-dokumen tersebut disimpan daam file dengan cara yang mudah ditemukan. Keluaran dari program tersebut dapat diperoleh dari daftar yang terinci dan auditor dapat dengan mudah menelusuri setiap transaksi dari dokumen.
Kelebihan:
1. Proses audit tidak memakan waktu lama karena hanya melakukan audit tidak secara mendalam.
2. Tidak harus mengetahui seuruh proses penanganan sistem.
3. Umumnya database mencangkup jumlah data yang banyak dan sulit untuk ditelusuri secara manual.
4. Tidak membuat auditor memahami sistem komputer dengan lebih baik.
5. Mengabaikan pengendalian sistem, sehingga rawan terhadap kesalahan dan kelemahan potensial dalam sistem.
6. Lebih berkenaan dengan hal yang lalu dari pada dengan audit yang preventif.
7. Kemampuan komputer sebagai fasilitas penunjang audit tidak terpakai.
8. Tidak mencakup keseluruhan maksud dan tujuan auditor.
2. Audit Through The Computer
Dimana selain auditor memeriksa data masukan dan keluaran, auditor juga melakukan uji coba proses program dan sistemnya, atau yang biasa disebut dengan white box, sehingga auditor dapat merasakan sendiri langkah demi langkah pelaksanaan sistem serta mengetahui bagaimana sistem dapat dijalankan pada proses tertentu.
Kelebihan:
1. Dapat meningkatkan kekuatan pengujian sistem aplikasi secara efektif.
2. Dapat memeriksa secara langsung logika pemprosesan dan sistem aplikasi.
3. Kemampuan sistem yang dapat menangani perubahan dan kemungkinan kehilangan yang terjadi pada masa yang akan datang.
4. Auditor memperoleh kemampuan yang besar dan efektif dalam melakukan pengujian terhadap kebenaran hasil kerjanya.
Alasan Perlunya Audit Teknologi Informasi 
Menurut Weber 2000 menyatakan beberapa alasan penting mengapa Audit Teknologi Informasi sangat diperukan, yaitu sebagai berikut:
1. Kerugian Akibat Kehilanga Data
Informasi berasal dari suau data yang diolah dan memiliki manfaat bagi penggunanya. Oleh karena itu, data adalah suatu aset yang penting bagi suatu perusahan atau organisasi. Jika informasi dari data tersebut hilang, maka nantinya akan menyebabkan suatu kesalahan yang fatal.
2. Kesalahan Dalam Pengambilan Keputusan
Saat ini masi banyak instansi yang menggunakan perangkat lunak dalam mengambil keputusan. Nmaun resiko yang ditimbulkan bisa saja bukan lagi membahayakan sistem, tetapi juga dapat membahayakan nyawa seseorang seperti daam penggunaan DSS dalam bidang kedokteran.
3. Kerugian Yang Disebabkan Oleh Kesalahan Pemprosesan Komputer
Banyak perusahaan atau organisasi yang telah menggunakan komputer sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas pekerjaan mereka. Mulai dari ha yang sederhana, perhitngan bunga dalam jumlah yang besar, dan juga navigasi pesawat terbang. Dalam contoh yang telah disebutkan diatas dapat juga terjadi kebocoran data dan dapat menimbulkan dampak yang akan merugikan bagi suatu perusahaan atau organisasi seperti kehiangan klien, perhitungan matematis yang sulit dipercaya, dll.
4. Pengguna Komputer Yang Disalah Gunakan
Tingginya tingkat penyalahgunaan komputer menjadi salah satu hal yang sangat rawan dizaman sekarang yang kemajuan teknologinya sangat pesat. Banyak sekali pihak yang tidak bertanggung jawab dapat melakukan kejahatan komputer seperti, hacker, cracker, virus, dll.
5. Kesalahan Pada Proses Perhitungan
Dalam hal ini sering dilakukan proses perhitungan yang rumit karena memiliki kemampuan untuk mengolah data secara tepat dan akurat, namun juga menimbulkan resiko kesalahan. Tanpa adanya pengembangan sistem yang baik, tentu saja dapat terjadi kesalahan menghitung dan yang lebih buruk adalah sistem yang baru yang sudah dibuat akan sulit untuk dideteksi tanpa adanya proses audit yang dilakukan.
6. Nilai Investasi Yang Tinggi Untuk Perangkat Keras Dan Perangkat Lunak Komputer
Investasi yang dikeluarkan suatu perusahaan tentu sangat besar dan sulit untuk mengukur manfaat yang dapat diberikan oleh suatu sistem atau teknoogi informasi.
Manfaat Audit Teknologi Informasi
Manfaat pada saat implementasi (Pre-Implementation Review)
1. Perusahaan dapat mengetahui apakah sistem yang telah dibuat sesuai dengan kebutuhan ataupun memenuhi acceptance criteria.
2. Mengetahui apakah pemakai telah siap menggunakan sistem tersebut.
3. Mengetahui apakah outcome sesuai dengan harapan manajemen.
Manfaat setelah sistem live (Post-Implementation Review)
1. Institusi mendaat masukan atas resiko-resiko yang masih ada dan saran untuk penanganan nya.
2. Masukan yang telah didapatkan nantinya akan dimasukan kedalam agenda penyempurnaan sistem, perencanaan strategis, dan anggaran pada periode berikutnya.
3. Bahan untuk perencanaan strategis dan rencana anggaran dimasa mendatang.

Audit Teknologi Informasi- Softskill Tugas 1

Audit teknologi informasi atau IT (information technology) audit atau juga dikenal sebagai audit sistem informasi (information system audit) merupakan aktivitas pengujian terhadap pengendalian dari kelompok-kelompok unit infrastruktur dari sebuah sistem/teknologi informasi. Pengujian/evaluasi terhadap kelompok-kelompok unit infrastruktur tersebut dapat dilakukan atas audit keuanganaudit internal maupun obyek-obyek lain yang terkait dengan pengembangan/pembangunan sebuah sistem informasi.
Sebelumnya IT audit dikenal sebagai EDP (electronic data processing) audit atau audit pengolahan data secara elektronik. Saat itu pengujian lebih menitikberatkan pada pengumpulan dan evaluasi bukti-bukti pengembangan, penerapan serta operasional sistem informasi.  Audit TI (teknologi informasi) pun dikenal sebagai ADP (automated data processing) audit dan computer audit.
Sejarah Audit
Audit sudah dikenal sejak dahulu pada zaman Mesopotamia dengan ditemukan nya simbol-simbol pada angka-angka transaksi keuangan secara titik, cek list, dll. Di Mesir audit terlihat dari beberapa transaksi keuangan yang diperiksa oleh auditor. Di Yunani menerapkan audit namun untuk posisi ini kerajaan menempatkan para budak agar jika nanti adanya penyimpangan mudak untuk mendapatkan informasi dari para budak tersebut. Dan di Romawi audit menggunakan sistem “dengar transaksi keuangan”, jadi setiap transaksi disaksikan oleh auditor.
Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seseorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian infromasi yang dimaksud dengan kriteria-kriteria yang ditetapkan oeh Arens & Leobbecke 1998. Sedangkan menurut R. K. Mautz, Husain A Sharaf 1993 mendefinisikan auditing sebagai rangkaian praktek dan prosedur, metode dan teknik, suatu cara yang hanya sedikit membutuhkan penjelasan, deskripsi, rekonsiliasi, dan argumentasi yang biasanya mengumpal dalam satu teori. Mulyadi & Kanaka Puradiredja 1998 mendefinisikan auditing adalah proses sistematis untuk mempelajari dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiataan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyapaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.
Jenis-jenis Audit Teknologi Informasi 
1. Sistem dan Aplikasi
Audit yang berfungsi untuk memeriksa apakah sistem dan aplikasi sesuai dengan kebutuhan organisasi, berdayaguna, dan memiliki kontrol yang cukup baik untuk menjamin keabsahan, kehandalan, tepat waktu, dan keamanan pada input, proses, output pada semua tingkat kegiatan sistem.
2. Fasilitas Pemprosesan Informasi
Audit yang berfungsi unutk memeriksa apakah fasilitas pemprosesan terkendali untuk menjamin ketepatan waktu, ketelitian, dan pemprosesan aplikasi yang efesien dalam keadaan normal dan buruk.
3. Pengembangan Sistem
Audit yang berfungsi unutk memeriksa apakah sistem yang dikembangkan mencakup kebutuhan obyektif organisasi.
4. Arsitektur Perusahaan dan Manajemen TI
Audit yang berfungsi untuk memeriksa apakah manajemen TI dapat mengembangkan struktur organisasi dan prosedur yang berdaya guna untuk pemprosesan informasi.
5. Client – Server, Telekomunikasi, Intranet & Ekstranet
Audit yang berfungsi unutk memeriksa apakah kontrol-kontrol berfungsi pada client, server, dan jaringan yang menghubungkan client dan server.
Kesimpulan 
Semakin berkembangnya teknologi menekan semua pekerjaan harus lah efektif untuk menghemat waktu. dengan adanya audit teknologi informasi ini sangat mengefektifkan waktu dan semakin memudahkan pekerjaan serta ketepatan dalam memperhitungkan sesuatu semakin besar.

Minggu, 15 Januari 2017

KECERDASAN BUATAN

Nama Kelompok : RIDWAN NUR HAFIIDH (19114320)
                                    RIZKI MOHAMAD (19114635)

JUDUL : PEMBUKA PINTU OTOMATIS MENGGUNAKAN AVR ATMEGA 8535 DAN SENSOR PIR


1. Menganalisis

Pintu merupakan alat yang sangat penting dalam suatu rumah, kantor dan ruangan.
Sebab pintu adalah lapis pertama untuk melindungi isi ruangan, karena hal tersebut yang harus memiliki sistem keamanan pintu. Pintu memiliki bermacam model dalam jenis kunci seperti kita ketahui pada zaman dahulu kunci bentuknya lobang kunci cukup besar dan juga didukung oleh kuncinya yang cukup besar hal tersebut tidak luput juga dari tindak kriminal seperti pengandaan kunci yang marak terjadi. Oleh karena itu para ahli perancang kunci pintu merancang kunci pintu yang lobangnya kecil dan juga banyak sekali sela- sela lobang pintu banyak batang- batang tembaga atau besi untuk sistem keamanan pintu agar tidak dapat digandakan seperti model yang dahulu. Para pelaku tindak kriminal memiliki cara untuk mengatasi tersebut sehingga sangat sulit untuk melindungi rumah terutama pintu rumah. Para ahli perancang pintu membentuk rancangan pintu menggunakan kunci pintu dengan rangkaian elektronika yang banyak sekali kita jumpai disekitar rumah atau pun perusahan. Sistem keamanan tersebut hanya dilindungi oleh password jika kita ingin memasuki pintu kita harus mengetahui passwordnya terlebih dahulu.
“Pembuka Pintu Otomatis Menggunakan Avr Atmega 8535 dan Sensor Pir” penulis akan menjelaskan sedikit cara kerja perangkat elekronika tersebut. Rangkaian ini juga dilapisi keamanan berpassword karena password merupakan hal yang sangat penting sebab tidak semua orang yang mengetahuinya. Jika mau masuk pintu user harus memasukkan passwordnya terlebih dahulu seandainya sesuai dengan password yang benar maka sensor Pir akan medeteksi apakah ada seseorang didepan pintu. User melakukan sesuai dengan ketentuan yang ada maka pintu tersebut akan terbuka secara otomatis dengan motor dc sebagai pengerak pintu. Seandainya saat pintu terbuka akan menutup secara otomatis dan ada orang keadaannya jauh dari pintu yang ingin masuk. Orang tersebut harus berusaha untuk bergerak ke area sensor Pir agar sensor memberikan perintah ke mikrokontroler supaya pintu terbuka kembali. Jika pintu sudah tertutup walaupun sudah berada di area sensor, maka orang tersebut harus memasukkan password terlebih dahulu agar pintu terbuka.
Sistem ini terdiri atas perangkat lunak dan perangkat keras. perangkat keras terdiri dari sensor PIR dan keypad sebagai inputan perangkat lunak terdiri dari bahasa C yang diisikan dalam mikrokontroler sebagai pemproses data. LCD akan memberikan informasi berupa karakter tentang langkah- langkah keamanan pintu, motor dc berfungsi untuk membuka pintu dan buzzer sebagai alarm atau sebagai peringatan.

2. ALAT

-Mikrokontroler
- Mikroprosessor
- AVR Mikrokontroller ATMega 8535
- Kepad
- LCD
- Buzzer
- Rangkaian Driver Motor DC

3.  ALGORITMA 


4. Manfaat



- Memudahkan manusia

- Dengan menggunakan sistem pintu outomatis keamanan lebih terjamin
- AVR ATMEGA 8535 digunakan untuk banyak masukan atau keluaran, memiliki ADC, Timer dan fasilitas lainya


Selasa, 12 Januari 2016

Tugas TOU kelompok 6





TOU KELOMPOK 6 :



1. Rizki Mohamad

2. Noor Cholis Arifudin

3. Aisyah Savitri O

4. Levtiadi Wirawan

5. Waskitho Tri Utomo

6. Eko Sumarsono

Tugas TOU

<iframe width="640" height="360" src="https://www.youtube.com/embed/DbLeNwGc-RI" frameborder="0" allowfullscreen></iframe>